The Middle Indonesia dalam Formasi Negara-Bangsa

Dimuat dalam Prisma, Vol. 33, No. 1 (2014): 126-134.

Judul: The Making of Middle Indonesia: Middle Classes in Kupang Town 1930s-1980s

Penulis: Garry van Klinken

Penerbit: Brill, Leiden

Tebal: xviii + 300 halaman

What holds Indonesia together? Inilah pertanyaan penting yang melandasi terbitnya The Making of Middle Indonesia: Middle Classes in Kupang Town, 1930s-1980s. Pertanyaan itu tampak relevan saat kekuasaan sentral di Indonesia tengah dihantam krisis dan badai politik tahun 1998. Bukan hanya karena kekusutan politik yang terjadi di Jakarta, konflik dan kekerasan yang merebak di sejumlah daerah pun membuat masa depan negeri ini kian tak menentu. Gagasan tentang disintegrasi muncul kembali mirip seperti ketika Indonesia memasuki masa-masa awal republik tahun 1950- an. Aceh, Papua, dan Timor Timur ingin melepaskan diri dari Indonesia. Pada saat bersamaan, kekerasan antar-agama dan etnis meletup di Maluku, Sulawesi Tengah dan beberapa daerah di Kalimantan. Banyak kalangan berpendapat bahwa Indonesia akan mengalami balkanisasi”, bahkan jatuh ke pelukan fundamentalisme religius atau kekacauan ekonomi (hal. 1), karena tidak memiliki strong leader dalam tubuh pemerintahan. Situasi demikian mirip  pemerintahan Soekarno yang runtuh pada pertengahan tahun 1960-an dengan menyisakan krisis yang, menurut prediksi beberapa sarjana asing, akan menjadikan Indonesia sebagai negara gagal.Read More »

Boedi Oetomo dan Kebangkitan Nasional

Bulan Mei yang sering diperingati sebagai bulan kebangkitan nasional memang telah lewat. Pada bulan itu biasa diperingati kelahiran Boedi Oetomo (20 Mei 1908) sebagai tonggak kebangkitan pergerakan nasional. Meskipun bulan Mei telah lewat namun membicarakan sejarah bangsa demi pembelajaran sejarah bersama tidak pernah mengenal batas waktu.Read More »